Mengapa Saya Menggunakan Sistem Operasi (OS) Linux

Tidak ada komentar

 




Saya seorang Pengajar atau Intruktur Kursus Komputer yang lebih fokus di Komputer Dekstop seperti Aplikasi Perkantoran, Desain Grafis, Desain Multimedia, Desain Website.

Saya mendirikan dan sekaligus juga menjadi salah satu pengajar kursus komputer pada tanggal 1 Oktober 2001. Pada awal-awal tahun hingga sekitar tahun 2012 dikursus kami mengunakan OS Windows karena populer di gunakan terutama untuk aplikasi perkantoran MS Office Word, Excel dan Powerpoint. Untuk Desain Grafis menggunakan Adobe Photoshop dan Corel Draw.

Saat itu saya juga menggunakan OS Linux seperti Redhat dan Debian dengan Dekstop KDE dan Gnome dengan Dualboot, terlebih saya juga pernah mengajar sebagai guru SMK dengan kompetensi Teknisi Komputer dan jaringan pada tahun 2007-2012 yang juga menggunakan OS Linux Debian Sebagai Server dan Klien. Walau begitu saya belum berani menerapkan di tempat kursus saya karena belum populer sebagai pengganti OS Windows. Sebenarnya saya sangat bersemangat saat  tanggal 30 Juni 2004, program IGOS dideklarasikan secara bersama oleh Menteri Riset dan Teknologi Hatta Rajasa, Menteri Kommunikasi dan Informasi H. Syamsul Mu'arif, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara H. M. Feisal Tamin, Menteri Kehakiman dan HAM Yusril Ihza Mahendra, dan Menteri Pendidikan Nasional Abdul Malik Fadjar. Deklarasi ini dikuatkan dengan deklarasi 18 kementerian dan lembaga setara kementerian pada Juni 2008.[2] Isi dari deklarasi tersebut yaitu:

  1. Mengingat pentingnya peran teknologi informasi dalam kehidupan masyarakat terkait dengan pertumbuhan perekonomian, maka perlu peningkatan kemandirian, daya saing, kreativitas serta inovasi bangsa sebagai kunci utama keberhasilan pembangunan Bangsa Indonesia.
  2. Pemerintah bersama masyarakat bersepakat untuk melakukan upaya yang sungguh-sungguh dalam menguasai, mendayagunakan dan memanfaatkan teknologi informasi.
  3. Dalam rangka mendukung keberhasilan upaya tersebut, pengembangan dan pemanfaaatn Open Source Software merupakan salah satu langkah strategis dalam mempercepat penguasaan teknologi informasi di Indonesia.
  4. Untuk mendapatkan manfaat yang sebesar-besarnya dari upaya tersebut, perlu dilakukan langkah-langkah aksi sebagai berikut:
    1. Menggunakan perangkat lunak legal di setiap instansi pemerintah.
    2. Menyebarluaskan pemanfaatan Open Source Software di Indonesia.
    3. Menyiapkan panduan (guideline) dalam pengembangan dan pemanfaatan Open Source Software di Indonesia.
    4. Mendorong terbentuknya pusat-pusat pelatihan, competency center dan pusat-pusat inkubator bisnis berbasis open source di Indonesia.
    5. Mendorong dan meningkatkan koordinasi, kemampuan, kreativitas, kemauan dan partisipasi di kalangan pemerintah dan masyarakat dalam pemanfaatan Open Source Software secara maksimal.

 Pada Tahun 2012 saya keluar dari Guru SMK dan fokus di Kursus Komputer yang saya dirikan dengan menggunakan Sistem Operasi (OS) Linux saat itu menggunakan OS Linux IGOS Nusantara turunan Fedora turunan Redhat dengan Aplikasi Perkantoran LibreOffice, Aplikasi Desain Grafis Bitmap GIMP, Desain Grafis Vektor Inkscape.

Lalu sekitar Tahun 2015 OS Linux IGOS Nusantara sudah tidak jelas perkembangannya saya beralih ke OS Linux Mint turunan Ubuntu turunan Debian yang sangat populer diseluruh dunia sampai saat ini 2024 (bisa dilihat Distrowatch) dengan aplikasi Perkantoran, Desain Grafis berbasis open source seperti LibreOffice, OnlyOffice, GIMP, Inkscape, Krita dll.

Saya memilih Sistem Operasi (OS) dan Aplikasi Open Source bukan semata alasan diatas tetapi juga pada:

  1. Keamanan, tingkat keamanan OS Linux yang luar biasa jika di banding OS Windows, seperti kebal dari berbagai virus dan malware yang sangat menguras tenaga jika saat OS Windows saya dahulu terkena virus dan malware.
  2. Biaya, lisensi gratis karena dikembang komunitas seluruh dunia.
  3. Kecepatan, OS linux sangat cepat bahkan untuk komputer lawas kami, bahkan ada yang menggunakan Pentium 4 lawas.
  4. Kehandalan, jangan ditanya lagi kehandalannya, bahkan saya mengistall OS Linux cukup sekali sampai perangkat keras rusak, seperti harddisk.
  5. Kekinian (up to date), OS linux sangat kekinian karena dikembang bersama komunitas seluruh dunia yang berjumlah ribuan bahkan jutaan sehingga sangat cepat update nya jauh meninggalkan OS tertutup (Closed Source) serpeti  MS Windows yang hanya dikembangkan satu perusahaan, seperti contoh terjemahan atau translasi antar muka di OS Linux hampir mendukung bahasa disuluruh dunia.
  6. Ribuan Aplikasi berbasis Open Source yang gratis, seperti aplikasi perkantoran (Office), Grafis, Multimedia, Internet, dan Game (Permainan).

Tak kalah penting dari semua faktor diatas sebagai muslim, saya sangat tergugah dengan fatwa MUI No. 1/MUNAS VII/MUI/15/2005 tentang Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual, dimana dinyatakan setiap bentuk pelanggaran HKI diantaranya mengunakan OS dan aplikasi bajakan adalah haram hukumnya. 

Jadi saya merasa selama menggunakan Sistem Operasi (OS) dan Aplikasi yang harus membeli lisensi, yang pada akhirnya nanti siswa saya nanti setelah selesai kursus terpaksa menggunakan OS dan Aplikasi bajakan (haram) karena harga lisensi yang mahal, dengan fakta ini menjadikan pengajaran saya berikan dengan menggunakannya menjadikan Dosa Jariyah saya.

Kesimpulannya: dengan menggunakan dan mengajarkan OS Linux dan Aplikasi Open Source yang berlisensi gratis semoga menjadikannya sebagai amal jariyah kita, Aamiin!



Tidak ada komentar :

Posting Komentar